Sekolah cari ilmu, bukan cari mati .. jangan salahkan pemerintah

Sabtu, 16 April 2011

Penyakit Kelainan Genetik Pada Manusia


Oleh: Dr. Prategrini Purwendasricahyaprihatin Sucifaalinda

PENYAKIT KELAINAN GENETIK (PKG)

PKG Kromosom
1. Kelainan Numerik : Perubahan pada jumlah kromosom
A. Set Kromosom
B. Kromosom Autosom
C. Kromosom Seks
1. Kelainan Struktur : Delesi, adisi, atau gabungan
2. Kelainan Mosaik : Kromosom tidak merata di sel tubuh
ð Pada sel berbeda, berbeda materi genetiknya

1. Kelainan Numerik

A. Set Kromosom (Ploiditas)
1. Euploid
 Triploid
ð Tambahan kromosom paternal.
Pada kelainan plasenta à Hydatiiform moles (mola).
ð Tambahan kromosom maternal
à abortus spontan pada awal kehamilan.

 Tetraploid à diduga kegagalan pada cleavage zigot.
2. Aneuploid
 Monosomi à umumnya letal, kecuali monosomi
kromosom X à 45, X (sindrom Turner)
 Trisomi
ð Trisomi 21 à Sindrom Down
ð Trisomi 18 à Sindrom Edward
ð Trisomi 13 à Sindrom Patau
 Triploid

Disjunction – Nondisjunction

1. Kelainan Numerik
B. Kelainan Autosom :
1. Trisomi 21 (Sindrom Down) (47,XX/XY + 21)
 Insidensi Kelahiran 1 : 700
 Fenotip :
 Retardasi mental, IQ : 25 – 50
 Jarak mata lebar (hipertelorisme)
 Hidung datar dengan pangkal pipi
 Tangan/jari pendek, terdapat simian crease
 Ada kelainan jantung
 Sindrom Down (Trisomi 21)

Simian Crease

Sindrom Down (Trisomi 21)

Variasi Sindrom Down

1. Robertsonian Translocation

ð 4% dari kasus sindrom Down,
ð Mempunyai 46 kromosom, kromosom 21q bertranslokasi
ke kromosom 14/akrosentrik.
ð Konstitusi kromosomnya 46, XX/XY, rob(14;21),+ 21;
atau translokasi 21q21q (46,XX/XY, rob(21q;21q).

2. Mozaik Sindrom Down

ð Mempuyai kromosom mosaik
(sebagian 46 dan sebagian lagi 47)

Variasi Sindrom Down


2. Trisomi 13 (47, XX/XY + 13) (Sindrom Patau)
 Insidensi Kelahiran : 1 : 20.000
 Fenotip :
 Bibir sumbing/bercelah
 Malformasi sistem saraf pusat (retardasi mental berat)
 Retardasi pertumbuhan
 Low set ears
 Memiliki garis simian
 Kelainan jantung bawaan
 Trisomi 13 (Sindrom Patau)


3. Trisomi 18 (Sindrom Edward) (47, XX/XY +18)
 Insidensi Kelahiran 1 : 8.000
 Sering dijumpai pada jaringan abortus
 Fenotip
 Retardasi mental
 Malformasi kongenital multi organ
 Dagu kecil dan mulut segitiga
 Low set ears
 Daya hidup rendah, maksimal 2 bulan
(90% < 6 bulan).
Trisomi 18 (Sindrom Edward)

1. Kelainan Numerik
C. Kelainan Kromosom Seks
Genotip Jenis kelamin Kelainan

XY Laki-laki -
XX Wanita -
XXY Laki-laki Sindrom Klinefelter
XYY Laki-laki Sindrom super male
XO Wanita Sindrom Turner
XXX Wanita Sindrom superfemale

Tanda Klinis Pada Kelainan Kromosom Seks
 Retardasi mental
 Kelainan pertumbuhan
 Umumnya dapat hidup mandiri
 Kecuali sindrom Turner, umumnya berfenotip normal
 Prognosis pada kelainan euploid dan mozaik umumnya lebih baik

1. Sindrom Klinefelter
 Kariotip umumnya 47,XXY
 Kromatin X dan Y Positif (+)
 Insiden ð 1 : 600 bayi laki-laki lahir hidup (USA)
 Fenotip :
 Postur tubuh tinggi kurus (>170 cm), tungkai kaki panjang
 Gynecomastia
 Testis kecil, dengan biopsi :
ð Hialinisasi tubulus seminiferus, tidak ada sp’genesis,
azoospermia, sel Leydig sedikit
 Libido menurun (hypogonadism)
 Steril/infertil (Ciri seks sekunder tidak berkembang)
 IQ biasanya rendah (Retardasi mental).
 Beberapa pasien dijumpai gangguan kesulitan belajar.
 Aspek penurunan ð ND pada oogenesis atau sp’genesis
 Varian : 48,XXXY; mosaik 46,XY/47,XXY atau 46,XY/48,XXXY.

Sindrom Klinefelter

2. Sindrom Turner
 Kariotip umumnya 45,X0.
 Kromatin seks (X dan Y) negatif (-)
 Insiden ð 1 : 2.500 kelompok perempuan
 Fenotip :
 Postur tubuh pendek (±130 cm)
 Webbed neck, edema pada kaki
 Cubitus vagus
 Dada rata, mamae (-)
 Coartation aorta dan defek skeletal
 Genitalia eksterna infantil
 Klitoris hipertrofi
 Rambut axilla dan pubis (-)
 Streak gonads, Ovarium dysgenesis, amenore primer, steril
 IQ : normal (< rata-rata normal).
 Aspek penurunan ð ND selama oogenesis Meiosis I
 Varian – Mosaik : 45,X/46,XX (15%); 45,X/47,XXX; dll

Sindrom Turner

3. Sindrom Y- Ganda
 Kariotip umumnya 47,XYY
 Kromatin X (-) dan Y (++)
 Insiden ð 1 : 1.000 kelompok laki-laki
 Fenotip :
 Postur tubuh tinggi (>180 cm)
 Raut muka asimetris
 Telinga cenderung lebih panjang
 2-4% dalam LP dan Mental Hospital
 Tingkah laku eksplosif, hiperaktif, agresif, dan psikopat
 Perkembangan seks normal, testosteron normal
 IQ ± 90 (10-15 < rata-rata normal)
 Aspek penurunan ð ND pada sp’genesis meiosis II
 Varian – Mosaik : 47,XYY/47,XXY atau 47,XYY/49,XXXYY.

4. Sindrom X Ganda
 Kariotip umumnya 47,XXX.
 Fenotip :
 Postur tubuh tinggi.
 Beberapa pasien mengalami kesulitan belajar.
 Infertil
 Beberapa psikopatologi, antisosial sangat jarang.
 IQ : rendah (< rata-rata normal).
 Kromatin X : positif ganda; kromatin Y : negatif.
 Umumnya akibat ND meiosis I (M I) maternal
 Variasi kariotip: 47,XXX atau 48,XXXX atau 49,XXXXX.
5. Sindrom XX (Laki-laki 46,XX)
 Kariotip 46, XX
 Insidens 1 : 20.000 bayi laki
 1:25 laki-laki kromatin positif
 Fenotip :
 Fenotip laki-laki
 Testis mengalami hialinisasi
 Kelainan pada meiosis sehingga terjadi pindah silang (crossing over) gen Testis determining Factor (TDF) dari kromosom-Y ke kromosom-X
Sindrom


sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar