Oleh: Dr. Prategrini Purwendasricahyaprihatin Sucifaalinda
PENYAKIT KELAINAN GENETIK (PKG)
PKG Kromosom
1. Kelainan Numerik : Perubahan pada jumlah kromosom
A. Set Kromosom
B. Kromosom Autosom
C. Kromosom Seks
1. Kelainan Struktur : Delesi, adisi, atau gabungan
2. Kelainan Mosaik : Kromosom tidak merata di sel tubuh
ð Pada sel berbeda, berbeda materi genetiknya
1. Kelainan Numerik
A. Set Kromosom (Ploiditas)
1. Euploid
Triploid
ð Tambahan kromosom paternal.
Pada kelainan plasenta à Hydatiiform moles (mola).
ð Tambahan kromosom maternal
à abortus spontan pada awal kehamilan.
Tetraploid à diduga kegagalan pada cleavage zigot.
2. Aneuploid
Monosomi à umumnya letal, kecuali monosomi
kromosom X à 45, X (sindrom Turner)
Trisomi
ð Trisomi 21 à Sindrom Down
ð Trisomi 18 à Sindrom Edward
ð Trisomi 13 à Sindrom Patau
Triploid
Disjunction – Nondisjunction
1. Kelainan Numerik
B. Kelainan Autosom :
1. Trisomi 21 (Sindrom Down) (47,XX/XY + 21)
Insidensi Kelahiran 1 : 700
Fenotip :
Retardasi mental, IQ : 25 – 50
Jarak mata lebar (hipertelorisme)
Hidung datar dengan pangkal pipi
Tangan/jari pendek, terdapat simian crease
Ada kelainan jantung
Sindrom Down (Trisomi 21)
Simian Crease
Sindrom Down (Trisomi 21)
Variasi Sindrom Down
1. Robertsonian Translocation
ð 4% dari kasus sindrom Down,
ð Mempunyai 46 kromosom, kromosom 21q bertranslokasi
ke kromosom 14/akrosentrik.
ð Konstitusi kromosomnya 46, XX/XY, rob(14;21),+ 21;
atau translokasi 21q21q (46,XX/XY, rob(21q;21q).
2. Mozaik Sindrom Down
ð Mempuyai kromosom mosaik
(sebagian 46 dan sebagian lagi 47)
Variasi Sindrom Down
2. Trisomi 13 (47, XX/XY + 13) (Sindrom Patau)
Insidensi Kelahiran : 1 : 20.000
Fenotip :
Bibir sumbing/bercelah
Malformasi sistem saraf pusat (retardasi mental berat)
Retardasi pertumbuhan
Low set ears
Memiliki garis simian
Kelainan jantung bawaan
Trisomi 13 (Sindrom Patau)
3. Trisomi 18 (Sindrom Edward) (47, XX/XY +18)
Insidensi Kelahiran 1 : 8.000
Sering dijumpai pada jaringan abortus
Fenotip
Retardasi mental
Malformasi kongenital multi organ
Dagu kecil dan mulut segitiga
Low set ears
Daya hidup rendah, maksimal 2 bulan
(90% < 6 bulan).
Trisomi 18 (Sindrom Edward)
1. Kelainan Numerik
C. Kelainan Kromosom Seks
Genotip Jenis kelamin Kelainan
XY Laki-laki -
XX Wanita -
XXY Laki-laki Sindrom Klinefelter
XYY Laki-laki Sindrom super male
XO Wanita Sindrom Turner
XXX Wanita Sindrom superfemale
Tanda Klinis Pada Kelainan Kromosom Seks
Retardasi mental
Kelainan pertumbuhan
Umumnya dapat hidup mandiri
Kecuali sindrom Turner, umumnya berfenotip normal
Prognosis pada kelainan euploid dan mozaik umumnya lebih baik
1. Sindrom Klinefelter
Kariotip umumnya 47,XXY
Kromatin X dan Y Positif (+)
Insiden ð 1 : 600 bayi laki-laki lahir hidup (USA)
Fenotip :
Postur tubuh tinggi kurus (>170 cm), tungkai kaki panjang
Gynecomastia
Testis kecil, dengan biopsi :
ð Hialinisasi tubulus seminiferus, tidak ada sp’genesis,
azoospermia, sel Leydig sedikit
Libido menurun (hypogonadism)
Steril/infertil (Ciri seks sekunder tidak berkembang)
IQ biasanya rendah (Retardasi mental).
Beberapa pasien dijumpai gangguan kesulitan belajar.
Aspek penurunan ð ND pada oogenesis atau sp’genesis
Varian : 48,XXXY; mosaik 46,XY/47,XXY atau 46,XY/48,XXXY.
Sindrom Klinefelter
2. Sindrom Turner
Kariotip umumnya 45,X0.
Kromatin seks (X dan Y) negatif (-)
Insiden ð 1 : 2.500 kelompok perempuan
Fenotip :
Postur tubuh pendek (±130 cm)
Webbed neck, edema pada kaki
Cubitus vagus
Dada rata, mamae (-)
Coartation aorta dan defek skeletal
Genitalia eksterna infantil
Klitoris hipertrofi
Rambut axilla dan pubis (-)
Streak gonads, Ovarium dysgenesis, amenore primer, steril
IQ : normal (< rata-rata normal).
Aspek penurunan ð ND selama oogenesis Meiosis I
Varian – Mosaik : 45,X/46,XX (15%); 45,X/47,XXX; dll
Sindrom Turner
3. Sindrom Y- Ganda
Kariotip umumnya 47,XYY
Kromatin X (-) dan Y (++)
Insiden ð 1 : 1.000 kelompok laki-laki
Fenotip :
Postur tubuh tinggi (>180 cm)
Raut muka asimetris
Telinga cenderung lebih panjang
2-4% dalam LP dan Mental Hospital
Tingkah laku eksplosif, hiperaktif, agresif, dan psikopat
Perkembangan seks normal, testosteron normal
IQ ± 90 (10-15 < rata-rata normal)
Aspek penurunan ð ND pada sp’genesis meiosis II
Varian – Mosaik : 47,XYY/47,XXY atau 47,XYY/49,XXXYY.
4. Sindrom X Ganda
Kariotip umumnya 47,XXX.
Fenotip :
Postur tubuh tinggi.
Beberapa pasien mengalami kesulitan belajar.
Infertil
Beberapa psikopatologi, antisosial sangat jarang.
IQ : rendah (< rata-rata normal).
Kromatin X : positif ganda; kromatin Y : negatif.
Umumnya akibat ND meiosis I (M I) maternal
Variasi kariotip: 47,XXX atau 48,XXXX atau 49,XXXXX.
5. Sindrom XX (Laki-laki 46,XX)
Kariotip 46, XX
Insidens 1 : 20.000 bayi laki
1:25 laki-laki kromatin positif
Fenotip :
Fenotip laki-laki
Testis mengalami hialinisasi
Kelainan pada meiosis sehingga terjadi pindah silang (crossing over) gen Testis determining Factor (TDF) dari kromosom-Y ke kromosom-X
Sindrom
sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar